Minggu, 10 Januari 2016

MENYONSONG MUBES KE-III IPPELMAS MALANG TAHUN 2016


Merevitalisasi Peran Dan Fungsi IPELMAS Kota Malang Menuju Organisasi Yang Berkemajuan


SAYA IPPELMAS DAN SAYA BANGGA..!!!


    Judul tulisan diatas berasal dari hasil konsep Team Steering Commite (SC) dan Panitia pelaksana Musyawarah Besar (MUBES) Ke- III IPPELMAS-Malang pada Rapat Pra Mubes Sabtu tanggal 09 Januari 20116 di Markas IPPELMAS-MALANG J.L Margo Basuki Kecamatan Dau Malang Provinsi Jawa Timur Indonesia. Dalam tulisan ini akan dijabarkan tema tersebut untuk memberikan pemahaman bersama kepada fungsionaris dan seluruh anggota IPPELMAS-Malang. Sehingga melahirkan kesadaran bersama untuk merevitalisasi peran dan fungsi organisasi IPPELMAS menuju organisasi yang berkemjuan. 

     Secara pengertian revitalisasi menurut Wikipedia adalah suatu proses atau cara dan perbuatan untuk menghidupkan kembali suatu hal yang sebelumnya terberdaya sehingga revitalisasi berarti menjadikan sesuatu atau perbuatan untuk menjadi vital, sedangkan kata vital mempunyai arti sangat penting atau sangat diperlukan sekali untuk kehidupan. Artinya jika kita kaitkan dengan organisasi IPPELMAS-Malang yang dalam konteks ini yang perlu kita revitalisasi ialah memahami kembali bagaimana peran dan fungsi IPPELMAS Malang sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD-ART) Nya.
Sebagaimana yang disebutkan dalam Pasal 5 BAB IV AD-ART IPPELMAS Malang tentang peran dan fungsi organisasi IPPELMAS Malang berbunyi organisasi IPPELMAS Malang sebagai wadah pembinaan dan pengembangan intelektual serta moral Pelajar, Pemuda, dan mahasiswa Simeulue di Malang dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Dengan tujuan menumbuhkan semangat persatuan yang berasaskan islam dan kekeluargaan, menumbuhkan kesatuan dalam bingkai persaudaraan di Ikatan Pelajar Pemuda Mahasiswa Simeulue Malang. Membina, meningkatkan, mengembangkan, dan memelihara silaturrahmi sesama masyarakat Simeulue serta masyarakat lainnya, dan menjaga, melestarikan kebudayaan  Kabuapten Simeulue Provinsi Aceh.
Sedangkan menuju organisasi yang berkemajuan adalah bagaimana IPPELMAS-Malang kedepan khususnya untuk seluruh anggotanya diharapkan dapat berpikiran maju dan mampu beradaptasi, mengakomodasi serta menyesuaikan diri secara tegas menghadapi dinamika zaman sekarang ini yang sering di sebut era medernisasi dan globalisasi. Tanpa meninggalkan kebudaaan dan jatidirnya sebagai Pelajar Pemuda Mahasiswa Simeulue-Aceh Indonesia.

Mengingat Arus perkembangan zaman dan globalisasi ternyata tak mampu lagi dibendung oleh sebagian mahasiswa. Zaman dan globalisasi telah menggerus semangat perjuangan dan idealisme yang selama ini di sematkan kepada para mahasiswa. Rakyat sekarang tak begitu simpatik dengan mahasiswa padahal jika kita mengenang dulu bagaimana mahasiswa bersama rakyat merebut demokrasi dan menurunkan orde baru.
Tri dharma perduruan tinggi yang ke tiga yaitu pengabdian kepada masyarakat tak begitu tersentuh. Mahasiswa cenderung apatis dan mementingkan diri sendiri serta berhura hura menikmati masa mudanya. Tak jarang bergerak hanya bila ada untungnya. Kondisi seperti ini sungguh sangat memprihatinkan dimana mahasiswa yang seharunya menjadi pilar penting dalam mengisi kemerdekaan dan menyongsong ke depan justru bersikap apatis, hedonis dan pragmatis. Idealisme yang diusung dimasa lampau hanya menjadi mitos dan dongeng bagi mahasiswa baru.
Mengkutip tulisan Herman Rahma (2015) tentang Revitalisasi Organisasi kemahasiswaan mengatakan. Kaum minoritas yang beruntung dapat menikmati pendidikan tinggi. Segelintir pemuda yang mempunyai semangat juang tinggi. Kelompok intelektual yang selalu melahirkan gagasan-gagasan besar. Pemuda yang selalu dieluh-eluhkan akan membawa perubahan besar bagi negeri. Generasi penerus dan calon pemimpin dimasa yang akan datang. Dalam berbagai hal sering disebut agent of change, agent of social control, iron stuck, moral force serta berbagai istilah lainya. Diharapkan istilah tersebut bukan ahanya menjadi simbul kata-kata. Namun benar-benar kita pahami sebai peran dan fungsi kita sebagai kaum terdidik atas nama mahasiswa/akademisi utuk kemudian di terapkan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Terakhir untuk kita Mahasiswa sebagi sosok yang tidak hanya mewakili sisi kepemudaan yang mencakup keberanian, ketangkasan dan semangat juang tapi juga intelektualitas. Mahasiswa dengan intelektualitasnya tentu memiliki potensi dan kapabilitas sebagai pengemban perubahan, sebagaimana kejayaan Indonesia yang tidak hanya tertoreh oleh merahnya darah para pejuang kemerdekaan, tapi juga hitamnya pena para intelektual. Dari masa ke masa, pemuda memang berperan sebagai turbin penggerak persada Indonesia dan selalu menjadi garda depan dalam setiap perubahan. (Penulis Muhammad Hadidi, Team Steering Commite (SC) MUBES KE III IPPELMAS MALANG)

  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar